
Contents
Definisi Imunisasi
Imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh dengan memasukkan virus, bakteri, dan benda asing lainnya yang telah dilemahkan, dibunuh, atau bagian dari bakteri dan virus yang telah dimodifikasi.
Dengan memasukkan bakteri, virus atau benda asing lainnya ke dalam tubuh manusia dengan berbagai cara, diharapkan sistem imun tubuh mampu mengenali (sensitize) dan membentuk antibodi, sehingga ketika benda asing masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya. setelah beberapa waktu, tubuh sudah memiliki pertahanan yang kuat.
Vaksin dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau melalui mulut. Cara ini sama seperti saat kita terpapar bakteri sungguhan, namun bedanya kita disuntik bakteri atau virus yang lemah, sehingga tidak berpengaruh signifikan pada tubuh.
Jenis vaksinasi
Vaksin BCG dapat diberikan kepada anak sejak lahir. BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksin yang memberikan kemampuan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap bakteri tuberkulosis, yang dapat berubah menjadi penyakit tuberkulosis.
Jika Anda ingin memberikan vaksin BCG kepada anak usia di atas 3 bulan, disarankan untuk terlebih dahulu melakukan tes tuberkulin atau tes (tes untuk melihat reaksi alergi). Vaksin dapat diberikan jika hasil tes tuberkulin negatif.
Vaksinasi hepatitis B diberikan pertama kali sejak bayi baru lahir hingga 12 jam setelah lahir. Kemudian dilanjutkan saat anak berusia 1 bulan dan dilanjutkan pada usia 6-12 bulan. Imunisasi jenis ini diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang dapat menyerang hati.
Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot tubuh. Vaksinasi diberikan pertama kali setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Vaksin ini kemudian diulang antara usia 18 bulan dan 5 tahun
-
Difteri, Tetanus dan Pertusis (DTP)
Vaksin jenis ini merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit tetanus, difteri dan batuk rejan (whooping cough). Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang pada bayi dan anak-anak. Vaksin DTP diberikan pertama kali saat anak berusia kurang dari 6 minggu. Vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin hepatitis B. Vaksin DTP berulang diberikan antara usia 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12 tahun, anak dapat menerima vaksin melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Vaksin campak diberikan saat anak berusia 9 bulan. Kemudian berlanjut saat anak berusia 6 tahun dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Vaksin diberikan untuk mencegah penyakit campak (measles), walaupun hanya menyerang seseorang sekali seumur hidup, namun efeknya sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal. Anak-anak yang daya tahan tubuhnya sangat baik tidak mungkin tertular campak seumur hidupnya.
Fungsi komunikasi
- Memberikan kekebalan pada tubuh bayi untuk mencegah penyakit seperti difteri, tetanus, campak, hepatitis A dan B, tetanus, TBC, dll.
- Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit infeksi yang dapat membahayakan lingkungan sekitar
- Mengurangi timbulnya penyakit tertentu.
- Mengurangi angka kematian (mortalitas) akibat penyakit tertentu.
Tujuan imunisasi
Tujuan dari memastikan kekebalan adalah untuk mengurangi jumlah orang yang sakit akibat penyakit yang sangat berbahaya bahkan mematikan. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, TBC, dll.
Beberapa kejadian setelah vaksinasi
Secara umum, tidak semua KIPI disebabkan oleh imunisasi. bagian
Kebanyakan dari mereka tidak ada hubungannya dengan imunisasi. Ikuti untuk informasi lebih lanjut
Berikut beberapa faktor KIPI yang mungkin terjadi setelah imunisasi:
Setiap gejala klinis yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung akibat trauma jarum suntik harus dicatat sebagai reaksi KIPI. Reaksi injeksi langsung seperti nyeri, bengkak dan kemerahan di tempat suntikan. Sebaliknya, reaksi injeksi tidak langsung termasuk rasa takut, pusing, mual, pingsan, atau pingsan.
Gejala KIPI akibat menelan vaksin umumnya dapat diprediksi karena umumnya “ringan”. Misalnya demam setelah imunisasi DPT, yang bisa dicegah dengan demam. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa reaksi yang dipicu oleh vaksin dapat menimbulkan akibat yang serius akibat efek buruk dalam tubuh (seperti keracunan), yang dapat menyebabkan masalah neurologis, sulit berkonsentrasi, masalah perilaku seperti autisme, dan risiko penyakit. kematian. .
efek imunisasi
Imunisasi sangat penting untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Namun para orang tua zaman sekarang harus lebih kritis terhadap efek samping imunisasi yang mungkin menimpa si kecil. Pertahanan tubuh pada bayi dan anak kecil belum sempurna. Oleh karena itu, baik imunisasi wajib maupun lanjutan dianggap penting bagi mereka untuk membangun pertahanan tubuh. Vaksinasi diharapkan dapat mencegah berbagai penyakit yang mengancam jiwa pada anak.
Di sisi lain, imunisasi terkadang menimbulkan efek samping. Misalnya, demam tinggi setelah imunisasi DPT sering membuat orang tua khawatir. Padahal, efek samping ini sebenarnya pertanda baik karena membuktikan bahwa vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh bekerja. Namun, kita tidak boleh menutup mata terhadap fakta bahwa terkadang akibat dari imunisasi ini bisa sangat serius bahkan fatal. Realitas ini disebut dengan “Kejadian Tindak Lanjut Pasca Imunisasi” (KIPI), menurut Kementerian Kesehatan RI. Menurut Komite Evaluasi dan Penanganan Nasional (KN PP) KIPI, KIPI adalah semua kasus dan kematian yang terjadi dalam satu bulan setelah imunisasi.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit ini bersumber dari masuknya bakteri Corynebacterium diphtheriae yang dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak, seperti dengan menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, melalui tangan atau handuk yang terkontaminasi, dan melalui susu yang terkontaminasi.
Penyakit ini dapat mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, yang dapat menyebabkan sumbatan jalan napas. Bakteri ini kemudian juga dapat mengeluarkan racun yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gagal jantung.
Gejala mungkin termasuk demam, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, lendir dari mulut dan hidung. Selain itu, terdapat pembesaran kelenjar getah bening di area leher.
Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan manusia. Penyakit campak dapat menular melalui percikan ludah dari hidung, mulut, atau tenggorokan orang yang sakit.
Gejala penyakit ini antara lain menggigil dan menggigil, demam, batuk, pilek, pilek dan mata merah, serta ruam di sekujur tubuh.
Poliomielitis disebabkan oleh virus poliovirus, yang menyebar melalui feses dan air liur. Virus masuk melalui mulut, kemudian menyebar melalui usus sebelum memasuki pembuluh darah dan menuju ke otak. Di otak, virus ini dapat melumpuhkan saraf otot tubuh hingga lumpuh.
Penyakit variola berawal dari masuknya virus yang disebut virus Pox. Penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian. Gejala yang terjadi antara lain demam, nyeri sendi, sakit kepala, dan lepuh berisi nanah di sekujur tubuh.
Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang menembus kulit manusia. Bakteri tersebut mengeluarkan tetanospasmin, sehingga dapat menginfeksi dan meracuni sistem saraf dan otot tubuh. Gejala yang ditimbulkan adalah kontraksi otot yang konstan, kelengkungan otot perut (opistotonus), kejang, dan kelumpuhan (paralisis).
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis, yang masuk melalui mulut dan menyerang hati. Gejalanya meliputi mata menguning, warna kulit kuning pucat, kurang energi, dll.
Batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacterium Bordetella dan Bacterium parapertussis. Tanda-tanda seseorang terjangkit penyakit ini antara lain kesulitan bernapas dan batuk.
Oleh karena itu artikel dari worlddikbud.co.id tentang Imunisasi: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan, Berbagai Kejadian, Akibat, Penyakit Yang Dicegahnya Semoga ini bermanfaat
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa